Tahun Baru biasanya dirayakan pada tanggal 1 Januari di banyak belahan dunia, tetapi tidak semua negara mengikuti tradisi ini.

5 Negara Ini Tidak Merayakan Tahun Baru, Mengapa Begitu?

Biasanya, kita merayakan peristiwa ini dengan pesta, kembang api, dan harapan baru. Namun, tidak semua negara merayakan Tahun Baru pada 1 Januari. Ada yang memiliki tradisi dan kalender berbeda sehingga merayakan Tahun Baru di waktu yang lain. Nah, di akan bahas 5 negara yang enggak merayakan tahun baru di tanggal 1 Januari, dan alasannya juga. Siap? Yuk, kita simak!

1. China – Perayaan Tahun Baru Imlek

Pertama kali kita membahas tentang China, negara yang terkenal dengan perayaan Tahun Baru Imlek. Tahun Baru di sini biasanya jatuh antara 21 Januari dan 20 Februari, tergantung pada fase bulan. Kenapa bisa begitu? Karena orang-orang di China merayakan tahun baru berdasarkan kalender lunar.

Tahun Baru Imlek, yang juga dikenal dengan sebutan “Festival Musim Semi” merupakan waktu yang penuh tradisi. Masyarakat Cina merayakan dengan cara berkumpul bersama keluarga, makan makanan khas, dan memberikan angpao (amplop merah) sebagai tanda harapan yang baik di tahun yang baru. Mereka percaya bahwa setiap tahun memiliki elemen dan hewan zodiak tertentu yang mempengaruhi nasib orang-orang.

Tahun Baru Imlek mengandung banyak tradisi dan simbolism yang kaya. Selama perayaan, keluarga berkumpul untuk makan bersama, membersihkan rumah untuk mengusir nasib buruk, dan memberikan angpao atau amplop merah berisi uang kepada anak-anak, sebagai tanda harapan dan keberuntungan. Selain itu, Tahun Baru Imlek juga ditandai dengan pertunjukan barongsai dan kembang api, yang bertujuan mengusir roh jahat dan menarik keberuntungan.

Kemeriahan menyambut Tahun Baru Imlek sangat terasa, seperti pertunjukan barongsai, kembang api, dan berbagai festival yang membawa warna-warni keberuntungan. Tradisi-tradisi ini menunjukkan betapa pentingnya tahun baru dalam budaya Cina, membuat mereka tidak merayakan 1 Januari seperti kebanyakan negara lainnya.

2. Iran – Merayakan Nowruz

Kita beralih ke Iran, di mana rakyat Iran merayakan Tahun Baru dalam bentuk Nowruz. Nowruz adalah perayaan yang sangat penting di Iran dan juga dirayakan di beberapa negara dengan pengaruh budaya Persia lainnya. Tahun Baru ini jatuh pada equinox musim semi, sekitar 21 Maret.

Alasannya? Nowruz bukan hanya perayaan tahun baru, tetapi juga simbol kebangkitan dan harapan baru. Sejak dahulu kala, masyarakat Persia merayakan Nowruz tidak hanya sebagai momen transisi tahun, tetapi juga untuk merayakan cinta, damai, dan kebersamaan.

Tradisi yang menyertai perayaan ini sangat beragam, mulai dari membersihkan rumah (yang mereka sebut sebagai khaneh tekani), menyiapkan meja Haft-Seen yang dipenuhi dengan tujuh benda simbolis, hingga berkumpul dengan keluarga. Selama 13 hari setelah Nowruz, orang Iran biasanya mengunjungi keluarga dan teman-teman untuk saling berbagi kebahagiaan.

Jadi, alih-alih merayakan tahun baru pada 1 Januari, orang Iran merayakan Nowruz untuk menyambut datangnya musim baru dengan semangat yang segar dan penuh harapan. Momen-momen ini memperlihatkan bahwa tahun baru bagi orang Iran lebih kaya makna daripada sekadar kalender, melainkan merangkai nilai-nilai kemanusiaan yang sangat dalam.

Baca Juga: Menjelajahi Pantai Ngandong, Surga Tersembunyi di Gunungkidul

3. India – Beragam Tradisi Tahun Baru

3. India - Beragam Tradisi Tahun Baru
Selanjutnya, kita melangkah ke India. Di negara yang begitu kaya budaya ini, Tahun Baru tidak hanya dirayakan pada satu tanggal. Setiap daerah bahkan memiliki caranya masing-masing. Misalnya, di sebagian besar India, orang merayakan tahun baru pada bulan April. Di Maharashtra, mereka merayakan Gudi Padwa, sementara di Tamil Nadu, mereka merayakan Puthandu.

Nah, kenapa bisa begitu? Ini karena India mengikuti banyak kalender lokal, seperti kalender lunar dan solar. Setiap perayaan Tahun Baru ini biasanya ditandai dengan kebangkitan musim semi dan panen baru. Penuh warna, makanan lezat, dan musik meriah, perayaan ini merupakan momen bagi masyarakat untuk bersyukur dan berbagi kebahagiaan.

Jadi, bukannya mereka tidak mau merayakan tahun baru, tapi cara dan waktunya saja yang berbeda. Keberagaman tradisi ini justru menjadi satu dari sekian banyak kekayaan budaya India yang sangat mengesankan.

Begitulah, meskipun India mempunyai berbagai cara merayakan Tahun Baru, hakikatnya mereka tetap merayakan momen baru yang penuh harapan dan refleksi, tetapi tidak pada 1 Januari.

 

4. Korea Selatan – Seollal

Di Korea Selatan, perayaan Tahun Baru mereka dikenal dengan istilah Seollal, yang biasanya jatuh pada bulan Januari atau Februari. Seollal adalah perayaan yang sangat dihormati, biasanya dirayakan dalam waktu tiga hari dengan berbagai tradisi dan makanan tradisional.

Lalu, kenapa mereka tidak merayakan tahun baru pada 1 Januari? Masyarakat Korea mengikuti kalender lunar untuk menentukan waktu merayakan tahun baru mereka. Pada Seollal, orang-orang mengenakan hanbok, pakaian tradisional Korea, dan berkumpul dengan keluarga untuk menghormati leluhur mereka.

Selama perayaan ini, ada ritual “charye”, yang merupakan persembahan makanan kepada nenek moyang sebagai tanda penghormatan. Selain itu, mereka juga memainkan permainan tradisional dan menikmati makanan khas seperti tteokguk (sup kue beras), yang diyakini dapat memberikan panjang umur jika dimakan di tahun baru.

Tradisi ini menunjukkan bagaimana budaya Korea sangat menghargai keluarga dan warisan, menjadikan Seollal sebagai salah satu momen terbesar dalam kalender mereka.

5. Arab Saudi – Tahun Baru Islam

Terakhir, mari kita lihat Arab Saudi. Di sini, mereka tidak merayakan Tahun Baru pada 1 Januari seperti kebanyakan negara di dunia. Sebaliknya, mereka merayakan Tahun Baru Islam yang dihitung berdasarkan kalender lunar, yaitu kalender Hijriah.

Tahun baru Islam biasanya jatuh pada bulan Muharram, bulan pertama dalam kalender lunar. Hari ini menandai emigrasi Nabi Muhammad dari Mekah ke Madinah, yang dikenal sebagai Hijrah. Di Arab Saudi, perayaan tahun baru ini tidak segegap gempita tahun baru Gregorian. Masyarakat lebih khusyuk dalam peringatan dan refleksi tentang kesucian bulan Muharram.

Meskipun tahun baru Islam tidak dirayakan dengan kembang api atau pesta, masyarakat tetap melakukan berbagai aktivitas keagamaan dan introspeksi diri. Hal ini menunjukkan bahwa nilai keagamaan lebih diutamakan dalam perayaan tahun baru mereka, menciptakan suasana yang lebih tenang dan bermakna bagi mereka.

Kesimpulan

​Jadi, itulah lima negara yang tidak merayakan Tahun Baru pada 1 Januari dan alasannya.​ Dari perayaan Tahun Baru Imlek di China yang penuh dengan kebudayaan, sampai Upacara Nowruz yang merupakan simbol harapan di Iran, semua tradisi ini membuat kita sadar bahwa Tahun Baru itu bukan sekadar tanggal.

Setiap negara memiliki cara uniknya untuk merayakan momen ini sesuai dengan tradisi dan kepercayaan mereka masing-masing. Hal ini menunjukkan keberagaman kebudayaan yang sangat kaya di dunia. Mungkin, lain kali saat kita merayakan tahun baru, kita dapat mengingat dan menghargai tradisi lain di belahan dunia yang lain.

Semoga informasi ini bermanfaat dan memberikan perspektif baru tentang bagaimana orang-orang merayakan Tahun Baru di berbagai belahan dunia! Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi informasi viral terupdate lainnya hanya di ZONA INDONESIA.