Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) tengah menyiapkan langkah strategis untuk menyebar luas sinyal jaringan 5G di pelosok Indonesia

Rencana Besar Komdigi Untuk Menyebar Luas Sinyal 5G di Pelosok Indonesia

Komdigi berkomitmen untuk mempercepat penetrasi 5G melalui lelang frekuensi, pembangunan infrastruktur, dan regulasi yang mendukung agar seluruh wilayah Indonesia dapat menikmati konektivitas internet cepat dan stabil.

ZONA INDONESIA akan membahas mengenai rencana besar Komdigi dalam menyebar jaringan 5G di penjuru Indonesia, yuk simak lebih lanjut!

Cakupan 5G Saat Ini Masih Terbatas

Hingga Mei 2025, cakupan sinyal 5G di Indonesia baru mencapai sekitar 4,44% dari wilayah nasional. Sebuah angka yang masih terbilang kecil jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia yang telah mencapai 80% cakupan 5G. Kondisi ini menunjukkan potensi besar yang belum tergarap secara maksimal oleh infrastruktur digital di Tanah Air.

Komdigi menyadari tantangan ini dan berupaya mengatasi berbagai hambatan, mulai dari regulasi, spektrum frekuensi, hingga ketersediaan infrastruktur yang merata di kawasan perkotaan maupun daerah terpencil.

Strategi Migrasi Spektrum Untuk Mendukung 5G

Salah satu hambatan utama pengembangan 5G adalah ketersediaan spektrum frekuensi yang memadai. Pemerintah berencana mengalokasikan pita frekuensi 2,6 GHz pada tahun 2025 untuk layanan 5G, meskipun proses ini masih menghadapi tantangan hukum dari gugatan di PTUN oleh MNC Group.

Selain itu, pita frekuensi 3,5 GHz, yang merupakan spektrum utama 5G secara global. Saat ini masih digunakan untuk layanan satelit dan baru akan tersedia setelah 2034. Karena itu, Komdigi merancang strategi migrasi spektrum yang komprehensif dan terkoordinasi. Langkah ini untuk memastikan transisi berjalan lancar sambil memaksimalkan pemanfaatan aset BUMN.

Danantara dan Peran Sovereign Wealth Fund

Untuk menjalankan rencana besar ini, Komdigi menempatkan sinergi dengan Danantara, sovereign wealth fund (SWF) yang mengelola aset strategis nasional, sebagai mitra utama. Danantara dipercaya mampu memperkuat ekosistem telekomunikasi dan digital dengan berbagai investasi strategis yang mempercepat perluasan jaringan 5G.

Peran Danantara semakin strategis karena menyangkut portofolio tiga dari empat operator satelit nasional yang beroperasi pada pita 3,5 GHz, yaitu Telkom, Telkom Satelit Indonesia, dan BRI. Dengan dukungan pendanaan dan manajemen yang optimal, migrasi spektrum dan perluasan infrastruktur digital diharapkan berjalan lebih efektif.

Baca Juga: Menyusuri Keindahan Pantai Mutiara, Permata Eksotis di Pesisir Timur Indonesia

Pemanfaatan Infrastruktur PLN Untuk Efisiensi Biaya

Regulasi dan Insentif Untuk Mendukung Operator

Salah satu inovasi strategis Komdigi untuk memperluas jangkauan 5G adalah kolaborasi dengan PLN guna menggunakan tiang listrik sebagai media distribusi jaringan serat optik. Pendekatan ini dapat menekan biaya investasi hingga 67%, sekaligus mempercepat penetrasi layanan internet di kawasan yang masih sulit dijangkau.

Dengan memanfaatkan infrastruktur milik BUMN ini, Komdigi optimis dapat mewujudkan pemerataan akses internet di daerah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Terluar). Efisiensi ini juga sejalan dengan tujuan pengurangan total biaya kepemilikan (TCO). Upaya ini dimana implementasi 5G diyakini dapat menurunkan TCO hingga 54% dibandingkan 4G.

Target Kecepatan Internet dan Inklusi Digital

Pemerintah menetapkan target ambisius untuk kecepatan broadband mobile mencapai 100 Mbps pada 2029 sebagai bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029. Realisasi target ini diharapkan mendukung berbagai sektor ekonomi digital dan layanan sosial dengan koneksi yang andal dan cepat.

Melalui sinergi antara Komdigi, Kementerian Investasi/BKPM, Danantara, dan sektor swasta. Diharapkan infrastruktur digital dapat terbangun secara merata, inovatif, dan inklusif di seluruh wilayah Indonesia. Langkah ini juga menjadi salah satu pilar utama dalam mewujudkan Visi Indonesia Digital 2045 yang menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 7-8%.

Tantangan dan Langkah Pemerintah ke Depan

Meski sudah mengantongi berbagai strategi dan dukungan, program percepatan penyebaran 5G masih menghadapi beberapa tantangan signifikan. Selain kendala spektrum, masalah regulasi, investasi, serta kesiapan infrastruktur di daerah pelosok masih membutuhkan perhatian penuh dari pemerintah dan seluruh stakeholder.

Pemerintah juga tengah menggalakkan kerja sama inovatif seperti Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Dalam bentuk unsolicited project untuk meningkatkan investasi digital dan menghadirkan layanan 5G yang berkelanjutan. Diharapkan, melalui pendekatan ini, laju transformasi digital di Indonesia bisa semakin cepat dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

Kesimpulan

Dengan langkah-langkah strategis yang matang dan kolaborasi lintas sektoral. Komdigi membuka jalan bagi Indonesia untuk menjadi salah satu negara dengan ekosistem digital terdepan di Asia Tenggara.

Perluasan jaringan 5G yang merata diharapkan tidak hanya mempercepat transformasi digital, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Buat kalian yang ingin mengetahui mengenai sejarah, adat, budaya, hingga wisata yang ada di Indonesia, ZONA INDONESIA adalah pilihan terbaik buat anda.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari mavenir.com
  2. Gambar Kedua dari antaranews.com