Taman Nasional Sembilang menawarkan pengalaman wisata yang unik  destinasi taman nasional ini merupakan ekosistem lahan basah yang penting di Indonesia.

Liburan Anti Mainstream? Coba Jelajahi Taman Nasional Sembilang

Taman ini juga merupakan habitat bagi berbagai flora dan fauna, termasuk harimau Sumatra, gajah Asia, dan berbagai spesies burung migran. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran ZONA INDONESIA.

tebak skor hadiah pulsabanner-free-jersey-timnas

Surga Para Pengamat Burung Dunia

Bagi para pengamat burung, nama Sembilang bukan lagi tempat asing. Taman ini dikenal sebagai tempat persinggahan burung-burung migrasi dari Siberia dan Asia Timur, yang datang setiap tahun antara bulan Oktober hingga Maret. Fenomena ini adalah salah satu keajaiban alam yang hanya terjadi di beberapa titik dunia.

Bayangkan menyaksikan:

  • Rombongan burung Spoon-billed Sandpiper yang hampir punah,
  • Ribuan burung air seperti pelikan, kuntul, dan bangau bluwok beterbangan dalam formasi besar,
  • Suara hutan mangrove yang hidup oleh kicauan dari langit.

Aktivitas birdwatching di Sembilang bukan hanya menghibur, tapi juga menyentuh sisi batin: ada kedamaian, ada keajaiban, dan ada rasa takjub terhadap skema besar kehidupan yang berjalan tanpa perlu kamera dan sorotan sosial media.

Bertemu Satwa Langka di Habitat Asli

Sembilang bukan hanya tentang burung. Ia juga rumah bagi berbagai satwa endemik dan terancam punah yang menjadikan petualanganmu semakin menegangkan dan menakjubkan.

Beberapa spesies yang bersemayam di sini antara lain:

  • Harimau Sumatera, sang predator bayangan yang hampir tak terlihat namun jejaknya nyata.
  • Tapir Asia, mamalia berhidung unik yang jarang dijumpai di tempat lain.
  • Buaya muara, penguasa rawa yang bisa muncul tiba-tiba dari balik air tenang.
  • Lumba-lumba air tawar yang menyembul dari permukaan sungai sembari menyapa.

Petualangan di sini bukan sekadar jalan-jalan, tapi pengalaman menyatu dengan rantai kehidupan yang masih murni dan belum tersentuh teknologi.

Baca Juga: Jalan-Jalan ke Orchid Forest Cikole, Spot Instagramable yang Bikin Betah

Destinasi Wisata dan Aksesibilitas

Destinasi Wisata dan Aksesibilitas

Taman Nasional Sembilang memiliki beberapa destinasi wisata menarik yang dapat dikunjungi:

  • Hutan Mangrove Tanjung Paku: Merupakan salah satu daya tarik utama dengan ekosistem mangrove yang penting. Pengunjung dapat menikmati keindahan hutan mangrove di sepanjang sungai dan laut.
  • Kepulauan Berhala: Terdiri dari 11 pulau yang menawarkan keindahan pantai eksotis dan alami, termasuk Pulau Berhala Besar dan Pulau Berhala Kecil.
  • Sungai Sembilang: Sungai ini memiliki ekosistem yang kaya dan menjadi habitat berbagai jenis satwa langka.
  • Air Terjun Sepintun: Air terjun setinggi sekitar 50 meter yang terletak di tengah hutan tropis lebat.
  • Pantai Tanjung Kemuning: Terkenal dengan pasir putihnya yang bersih dan alami.
  • Bukit Kelam: Menawarkan pemandangan menakjubkan dari puncaknya, memungkinkan pengunjung melihat panorama hutan yang luas.
  • Pulau Semambu: Memiliki hutan bakau yang indah dan menjadi tempat bertelur beberapa jenis penyu laut.
  • Pulau Rupat: Terkenal dengan pantainya yang indah dan air laut yang jernih, serta menjadi tempat pemijahan ikan layang-layang.

Akses menuju Taman Nasional Sembilang memerlukan kendaraan khusus seperti mobil off-road atau kapal. Dari Palembang, perjalanan darat memakan waktu sekitar satu jam, dilanjutkan dengan satu setengah jam perjalanan laut, dan kemudian satu jam perjalanan darat lagi.

Tips Berkunjung ke Taman Nasional Sembilang

Untuk pengalaman yang optimal saat mengunjungi Taman Nasional Sembilang, ada beberapa tips yang bisa diikuti:

  • Waktu Kunjungan: Waktu terbaik untuk berkunjung adalah pada bulan Juni hingga November, terutama untuk mengamati migrasi burung yang mencapai puncaknya pada bulan Oktober.
  • Persiapan Perlengkapan: Disarankan membawa jas hujan, tas plastik besar untuk melindungi barang bawaan dari air, makanan, dan bahan bakar.
  • Peralatan Fotografi: Bagi pecinta fotografi, membawa lensa tele sangat dianjurkan untuk mengabadikan momen burung migran dari kejauhan.
  • Transportasi: Perjalanan menuju taman nasional seringkali melibatkan kapal cepat atau perahu kecil, yang dapat menyebabkan badan basah karena percikan air, sehingga persiapan pakaian ganti sangat penting.
  • Kondisi Lingkungan: Pengunjung perlu siap dengan kondisi lingkungan yang mungkin terbatas, seperti ketersediaan listrik dan air bersih, serta sinyal komunikasi yang minim di beberapa area. Beberapa area juga mungkin berlumpur, jadi sepatu yang sesuai atau persiapan untuk basah/kotor diperlukan.
  • Keamanan: Penting untuk selalu mengenakan jaket pelampung saat perjalanan menggunakan kapal karena ombak di daerah ini bisa berbahaya. Hindari perjalanan malam kecuali jika ingin melihat buaya.

Kesimpulan

Taman Nasional Sembilang menghadapi beberapa ancaman seperti penebangan liar skala kecil, abrasi pantai sekitar 15 meter per tahun, dan aktivitas tambak ikan di pesisir. Pada 15 Januari 2020, dilaporkan bahwa Pulau Betet, salah satu pulau tak berpenghuni di taman nasional ini yang dulunya merupakan rumah bagi harimau Sumatra, kini tenggelam 1 meter di bawah permukaan laut akibat perubahan iklim.

Meskipun demikian, upaya konservasi terus dilakukan. Restorasi mangrove telah dilaksanakan seluas 200 hektar dan terus ditambah. Bersama dengan Taman Nasional Berbak, Sembilang diakui sebagai bagian dari Jaringan Cagar Biosfer Dunia oleh UNESCO pada tahun 2018.

Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi informasi viral terupdate lainnya hanya di ZONA INDONESIA.


Sumber Informasi Gambar:

  • Gambar Utama dari www.koranmandala.com
  • Gambar Kedua dari www.sobathiking.com