Alun-Alun Kidul Yogyakarta adalah salah satu destinasi wisata yang ikonik dan kaya akan sejarah budaya di Kota Pelajar ini.

Wisata Malam dan Aktivitas Seru di Alun-Alun Kidul Yogyakarta

Terletak di sebelah selatan Keraton Yogyakarta, tempat ini tidak hanya berfungsi sebagai ruang terbuka hijau, tetapi juga sebagai pusat berbagai aktivitas tradisional dan modern yang menarik bagi warga lokal maupun wisatawan. Dibawah ini akan membahas Alun-Alun Kidul menawarkan pengalaman budaya, rekreasi, hingga kuliner khas yang membuatnya tak terlupakan bagi siapa saja yang berkunjung.

tebak skor hadiah pulsabanner-free-jersey-timnas

Sejarah Alun-Alun Kidul Yogyakarta

Alun-Alun Kidul dibangun oleh Sultan Hamengkubuwono I pada abad ke-18 bersamaan dengan pendirian Keraton Yogyakarta. Fungsi utamanya adalah sebagai halaman belakang istana sekaligus sebagai tempat pelaksanaan berbagai upacara kerajaan dan ritual keagamaan. Area ini sengaja dirancang untuk menjadi ruang terbuka yang memiliki makna simbolis dan strategis.

Sepasang pohon beringin kembar yang menjadi ikon alun-alun ini juga sarat mitos dan dipercaya memiliki kekuatan magis yang menjaga keamanan Keraton. Seiring waktu, Alun-Alun Kidul berkembang menjadi tempat berkumpul masyarakat yang memadukan nilai-nilai budaya dengan aktivitas sosial dan hiburan.

Tradisi dan Mitos di Alun-Alun Kidul

Salah satu tradisi paling terkenal yang melekat dengan Alun-Alun Kidul adalah “Masangin,” sebuah ritual. Dimana seseorang mencoba berjalan dengan mata tertutup melewati celah antara dua pohon beringin kembar. Konon, keberhasilan melewati celah tersebut menandakan keberanian dan kejujuran, serta dipercaya dapat mengabulkan harapan.

Tradisi ini sudah ada sejak masa Kesultanan dan dianggap memiliki nilai spiritual untuk menolak bala dan membawa keberuntungan. Selain Masangin, alun-alun ini juga sering dijadikan panggung pertunjukan seni tradisional seperti wayang kulit, tarian, dan berbagai festival budaya yang semakin memeriahkan suasana.

Baca Juga:

Aktivitas Menarik di Alun-Alun Kidul

Alun-Alun Kidul menawarkan berbagai aktivitas yang seru untuk seluruh kalangan usia, baik warga lokal maupun wisatawan. Mulai dari menyewa odong-odong warna-warni yang dapat mengelilingi area alun-alun, bermain permainan tradisional seperti egrang, hingga berolahraga jogging, bersepeda, dan berlatih bela diri. Area luas dan hijau sangat cocok untuk berekreasi santai sambil menikmati udara segar.

Selain itu, terdapat pula ruang untuk melukis dan hunting foto bagi yang gemar seni dan fotografi. Pada waktu malam, suasana semakin hidup dengan berbagai kuliner khas Jogja yang tersedia. Makanan tradisional seperti wedang ronde, jagung bakar, hingga jajanan modern, yang dijual di berbagai pedagang kaki lima di pinggir alun-alun.

Kuliner Khas Alun-Alun Kidul

Kuliner Khas Alun-Alun Kidul

Salah satu daya tarik utama Alun-Alun Kidul adalah aneka ragam kuliner yang bisa dinikmati sepanjang hari. Mulai dari pagi hari dengan sajian bubur ayam, lontong sayur, dan nasi uduk, hingga sore dan malam dengan wedang ronde, jagung bakar, roti bakar, dan aneka kudapan khas Jawa.

Para pedagang makanan yang berjejer di pinggir alun-alun menyediakan pilihan yang murah meriah. Membuat pengunjung mudah menemukan makanan favorit tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam. Suasana santai dengan tikar yang disediakan sebagai tempat duduk menambah kenyamanan sambil menikmati kuliner khas sambil berbincang bersama keluarga atau teman.

Peran Alun-Alun Kidul Dalam Kebudayaan

Selain sebagai ruang publik untuk rekreasi dan kuliner, Alun-Alun Kidul memegang peranan penting dalam pelestarian budaya Yogyakarta. Tempat ini sering menjadi lokasi berbagai acara kebudayaan, termasuk pertunjukan wayang kulit, konser musik tradisional hingga acara seni modern.

Dari sisi pariwisata, Alun-Alun Kidul menjadi magnet yang menarik banyak wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Lokasinya yang strategis dekat dengan Keraton, Malioboro, dan tempat wisata lain seperti Taman Sari. Menjadikannya titik yang vital untuk mengenal khasanah budaya dan sejarah Kota Yogyakarta lebih dalam.

Kesimpulan

Bagi pengunjung yang ingin menikmati Alun-Alun Kidul secara maksimal, sebaiknya datang saat sore hingga malam hari ketika suasana paling ramai dan banyak aktivitas yang bisa dilakukan. Tarif sewa odong-odong yang paling umum sekitar Rp25.000 sampai Rp70.000 per putaran, dengan kemungkinan harga naik pada musim liburan.

Bagi yang ingin mencoba tradisi Masangin, perlu hati-hati dan fokus karena berjalan dengan mata tertutup bukan hal mudah. Bawa pula kamera untuk mengabadikan berbagai kesempatan berfoto di spot menarik seperti di sekitar pohon beringin kembar.

Di samping itu, jangan lupa mencoba berbagai kuliner khas yang tersedia dan menikmati penawaran hangat dari para pedagang kaki lima yang ramah. Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi informasi viral terupdate lainnya hanya di ZONA INDONESIA.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari radarmalioboro.jawapos.com
  2. Gambar Kedua dari jogja.fun