Indonesia bagian tengah mencakup wilayah seperti Sulawesi, Kalimantan, dan Nusa Tenggara, yang dikenal memiliki kekayaan budaya luar biasa.

Upacara Adat Unik dari Indonesia Bagian Tengah yang Masih Dilestarikan

Berbagai suku bangsa di kawasan ini masih melestarikan upacara adat warisan leluhur yang sarat makna spiritual, sosial, dan filosofis. Meski zaman terus berubah, sebagian besar upacara ini tetap dijaga sebagai simbol identitas dan kekuatan budaya lokal.

Berikut ZONA INDONESIA akan membahas enam upacara adat unik dari wilayah Indonesia bagian tengah yang masih dilestarikan hingga saat ini.

tebak skor hadiah pulsabanner-free-jersey-timnas

1. Mappalili

Mappalili merupakan upacara adat suku Bugis yang dilakukan sebelum musim tanam padi dimulai. Ritual ini bertujuan untuk memohon restu kepada Dewata Seuwae agar proses pertanian berjalan lancar dan menghasilkan panen yang melimpah.

Dalam pelaksanaannya, seorang Bissu, tokoh adat spiritual, memimpin prosesi dengan membawa perlengkapan ritual ke sawah. Mappalili juga melibatkan masyarakat dalam bentuk arak-arakan, doa bersama, dan simbol-simbol kesucian. Tradisi ini mencerminkan kuatnya hubungan antara manusia, alam, dan spiritualitas dalam budaya Bugis.

2. Tiwah

Tiwah adalah upacara besar dalam tradisi suku Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah, yang dilakukan untuk mengantarkan roh orang yang telah meninggal ke alam baka. Proses ini melibatkan penggalian kembali tulang-belulang dari makam dan menempatkannya ke dalam sandung, yaitu rumah kecil untuk menyimpan sisa jasad.

Ritual ini biasanya berlangsung selama beberapa hari dan diiringi dengan tarian adat, musik, dan penyembelihan hewan kurban. Tiwah bukan hanya bentuk penghormatan kepada leluhur, tetapi juga upaya menjaga keseimbangan antara dunia nyata dan alam roh.

3. Balia

Suku Kaili di Sulawesi Tengah memiliki ritual pengobatan tradisional yang disebut Balia. Upacara ini dilakukan untuk menyembuhkan penyakit yang dianggap berasal dari gangguan makhluk halus atau roh jahat. Dalam prosesi Balia, seorang dukun atau balian memimpin ritual dengan iringan musik tradisional dan gerakan tarian mistis.

Suasana sakral terasa kuat karena ritual ini sering dilakukan pada malam hari dan melibatkan pemanggilan roh penjaga. Hingga kini, Balia masih dipercaya sebagai pengobatan spiritual oleh sebagian masyarakat pedalaman.

Baca Juga: Sejarah ASEAN, Diplomasi Indonesia Menyatukan Asia Tenggara

4. Tiwa

Upacara Adat Unik dari Indonesia Bagian Tengah yang Masih Dilestarikan

Berbeda dengan Balia, Upacara Tiwa merupakan tradisi suku Pamona yang bertujuan untuk memindahkan tulang orang yang sudah meninggal dari kubur ke tempat penyimpanan khusus, sebagai bentuk penghormatan terakhir. Acara ini dilakukan dalam suasana penuh rasa hormat, diiringi doa, nyanyian adat, dan berbagai ritual simbolis.

Tiwa biasanya dilaksanakan secara massal oleh beberapa keluarga sekaligus dan menjadi momentum untuk mempererat hubungan kekerabatan. Tradisi ini menunjukkan pentingnya nilai kekeluargaan dan spiritualitas dalam kehidupan masyarakat Pamona.

5. Wula Poddu

Wula Poddu adalah upacara adat masyarakat Sumba Timur di Nusa Tenggara Timur yang berlangsung selama satu bulan penuh sebagai waktu khusus untuk penyucian diri, refleksi spiritual, dan penghormatan kepada leluhur. Selama Wula Poddu, semua bentuk perayaan, pernikahan, dan pesta dilarang, dan masyarakat diminta untuk lebih banyak berdoa dan melakukan ritual adat.

Tradisi ini sangat dijunjung tinggi karena dipercaya membawa ketentraman dan keseimbangan dalam kehidupan masyarakat. Meski berada di tengah modernisasi, Wula Poddu tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari kalender budaya masyarakat Sumba.

6. Katoba

Katoba adalah upacara penyucian diri yang dilakukan oleh masyarakat suku Muna di Sulawesi Tenggara untuk anak laki-laki menjelang usia akil balig. Upacara ini menjadi momen penting yang menandai peralihan dari masa kanak-kanak menuju kedewasaan.

Prosesi Katoba mencakup pembacaan doa-doa Islami, penyampaian petuah hidup oleh para tetua, dan mandi suci sebagai simbol pembersihan diri. Acara ini biasanya diikuti dengan perjamuan yang dihadiri oleh keluarga besar dan masyarakat sekitar. Katoba memperlihatkan perpaduan nilai-nilai adat dan agama yang hidup berdampingan secara harmonis.

Upacara adat dari Indonesia bagian tengah tidak hanya menjadi simbol identitas budaya, tetapi juga mencerminkan filosofi hidup masyarakat yang menghargai alam, leluhur, dan nilai spiritual. Tradisi seperti Mappalili, Tiwah, Balia, Tiwa, Wula Poddu, dan Katoba merupakan warisan yang terus dijaga dengan penuh rasa hormat dan tanggung jawab.

Di tengah perubahan zaman, pelestarian upacara adat menjadi bukti bahwa budaya lokal mampu bertahan dan berkembang seiring kemajuan. Melestarikan tradisi bukan berarti menolak modernisasi, melainkan memperkaya identitas bangsa dengan kearifan lokal yang mendalam.

Dapatkan informasi lainnya mengenai upacara adat Indonesia hanya di ZONA INDONESIA.


Sumber Gambar:

  1. Gambar pertama dari etnis.id
  2. Gambar kedua dari sejarahharirayahindu.blogspot.com