Ondel-Ondel Khas Betawi merupakan pertunjukan seni khas Betawi yang sering ditampilkan dalam pesta rakyat. Yang memerankan nenek moyang yang senantiasa menjaga anak cucu dan penduduk.

Ondel-Ondel-Khas-Betawi,-Mengungkap-Sejarah,-Makna-dan-Keunikanya

Ondel-ondel adalah boneka besar dengan tinggi sekitar 2,5 meter dengan garis tengah kurang lebih 80 cm, dibuat dari anyaman bambu yang disiapkan sebegitu rupa agar mudah dipikul dari dalamnya. Bagian wajah adalah sebuah topeng, dengan rambut kepala dibuat dari ijuk. Wajah ondel-ondel laki-laki biasanya dicat dengan warna merah, sedangkan yang perempuan dengan warna putih. Bentuk pertunjukan ini banyak memiliki kesamaan dengan yang ada di beberapa daerah lain.

Sejarah Mengenai Ondel-Ondel Khas Betawi

Menurut historis yang ada Ondel-Ondel sudah ada sebelum abad 1600 M. Seperti yang di tulis oleh W.scot yaitu seorang pedagang inggris. menurut sesepuh betawi ondel-ondel pada zaman dahulu digunakan sebagai penolak bala dan sebagai penjaga kampung. Biasanya ia gunakan saat ada wabah yang melanda kampung, saat selametan, hajatan besar atau sedekah bumi setelah melakukan panen. Itu sebabnya bentuk ondel-ondel laki-laki yang asli lebih seram dengan mata melotot dan adanya gigi taring. Awal mulanya juga dikenal dengan sebutan (barongan). Kata “ondel-ondel” menjadi lebih populer ketika Benyamin Sueb membawakan lagu “Ondel-ondel” pada tahun 1971. Kini ondel-ondel digunakan untuk menambah semarak pesta-pesta rakyat, atau digunakan untuk mengamen jalanan. Betapa derasnya arus modernisasi, ondel-ondel masih bertahan dan menjadi penghias wajah kota Jakarta.

Baca Juga: Lagu Daerah Indonesia: Pengertian, Pencipta, Contoh Dan Fungsi

Nama Ondel-Ondel Di Daerah Lain

Nama-Ondel-Ondel-Di-Daerah-Lain

Sejarah Sebenarnya ondel-ondel merupakan tokoh yang dihilangkan pada sendratari Reog versi “Wengker” dari Ponorogo yang merupakan tokoh sepasang makhluk halus dengan tubuh raksasa, namun karena mengganggu perjalanan Singo Barong, dikutuklah mereka menjadi burung gagak dan merak dalam wujud raksasa juga. Tetapi pada pemerintahan Bathara Katong, tokoh-tokoh yang tidak penting telah dihilangkan.

Dalam kesenian Jathilan dikenal sebagai nama Genderuwo Gede, di Pasundan dikenal dengan sebutan Badawang, yang sudah ada sejak pasca Perang Bubat yang dibawa pejabat sunda yang masih hidup dengan membawa berbagai kesenian dari majapahit Seperti Angklung Reog, dan di Bali lebih dikenal dengan nama Barong Bali yang dibawa Raja Airlangga saat menyelamatkan diri. Menurut perkiraan jenis pertunjukan ini sudah ada saat sebelum tersebarnya agama Islam di Pulau Jawa. Di Sidoarjo terdapat versi kecil dari Ondel-Ondel yang hanya menggunakan topeng saja oleh penari tanpa kerangka raksasa, kesenian ini disebut Reog Cemandi hasil kolabroasi Kesenian Topeng Ponorogo.

Kesimpulan

Intinya Ondel-Ondel merupakan sebuah simbol nenek moyang ataupun leluhur yang selalu menjaga anak cucu dan penduduk setempat. Dan juga sebagai penolak bala ataupun wabah penyakit, yang di percaya oleh masyarakat betawi. Keunikan Ondel-Ondel yaitu terdapat pada bentuknya yang begitu besar dan seram dengan mata yang melotot, bunga di kepalanya yang di jadikan mahkota serta rambut yang terbuat dari ijuk .

Sekian artikel singkat mengenai sejarah ondel-ondel kamu bisa melihat selengkapnya di : Ondel-ondel