Kerajaan Suwawa, yang dikenal pula sebagai Tiyombu atau kerajaan leluhur, peranan krusial dalam sejarah Gorontalo dan Sulawesi Utara.

Kerajaan Suwawa: Jejak Peradaban Leluhur di Gorontalo

Kerajaan ini bukan hanya fondasi peradaban di wilayah tersebut, tetapi juga kaya akan akar budaya dan sejarah. Dibawah ini ZONA INDONESIA akan membahas berbagai aspek menarik dari Kerajaan Suwawa, mulai dari asal-usul hingga warisan budayanya.

tebak skor hadiah pulsabanner-free-jersey-timnas

Asal-Usul & Pendirian Kerajaan Suwawa

Menurut cerita rakyat dan catatan sejarah, wilayah Gorontalo pada mulanya hanya terdiri dari gunung-gunung di tengah lautan. Tiga gunung utama, yaitu Tilongkabila, Gambuta, dan Malenggalila, diyakini sebagai wilayah pertama yang dihuni manusia.

Manusia pertama yang menghuni wilayah ini dikaitkan dengan kisah Nabi Nuh, dan pertemuan antara Mooduliyo dari Gunung Gambuta dan Tilongkabila dari Gunung Tilongkabila di lembah dataran tinggi Bangio melahirkan leluhur masyarakat Suwawa dan Gorontalo.

Dari pernikahan tersebut lahirlah Putri Peedaa, yang dikenal bijaksana dan dianggap sebagai pencetus dua kelompok masyarakat yang kemudian membentuk cikal bakal penduduk Gorontalo pada abad ke-4 Masehi.

Pada tahun 500 Masehi, kedua kelompok ini sepakat mendirikan Pohala’a Tuwawa atau Kerajaan Suwawa. Seorang perempuan bernama Ayudugiya diangkat sebagai pemimpin pertama kerajaan dengan gelar Olongia, dan memerintah dari tahun 500 hingga 579 Masehi.

Pemerintahan & Struktur Kerajaan

Setelah Ayudugiya diangkat sebagai pemimpin, Kerajaan Suwawa memulai masa pemerintahannya dan menetapkan wilayah serta ibukota kerajaan di dataran tinggi Bangio, yang saat ini dikenal sebagai Pinogu di Kabupaten Bone Bolango. Di sana, didirikan bangunan “Leda-Leda” sebagai Istana Kerajaan.

Sistem pemerintahan kerajaan dipimpin oleh seorang raja atau ratu yang disebut Olongia, atau Sultan (Tulutani) setelah masuknya Islam, dengan model pemerintahan monarki konstitusional. Kerajaan ini memiliki struktur pemerintahan yang melibatkan aparat pemerintah yang disebut buatula bubato, yang bertugas melaksanakan peraturan dan menyejahterakan masyarakat.

Baca Juga:

Persatuan & Kerukunan Dalam Masyarakat Suwawa

Persatuan & Kerukunan Dalam Masyarakat Suwawa

Nama Suwawa berasal dari kata Tuwawa atau Tuwawa’a, yang berarti “satu tubuh” atau “satu badan,” mencerminkan persatuan dan kerukunan masyarakat. Masyarakat Suwawa terintegrasi secara emosional berdasarkan kekeluargaan, wilayah, dan budaya. Semangat persatuan ini tercermin dalam konsep Towawa’a, yang menekankan kesatuan sosial berdasarkan genealogi, teritorial, dan kultural.

Pengaruh Islam & Raja Mooduto

Agama Islam mulai masuk ke Kerajaan Suwawa, dan Raja Mooduto menjadi raja pertama yang memeluk agama Islam pada abad ke-14. Setelah masuknya Islam, terjadi perubahan dalam struktur kepemimpinan dengan munculnya gelar Sultan, meskipun gelar Olongia tetap digunakan.

Pengaruh Islam membawa perubahan dalam kehidupan sosial dan budaya masyarakat Suwawa, namun tetap mempertahankan nilai-nilai adat dan tradisi yang telah ada sebelumnya.

Bahasa & Identitas Suku Suwawa

Suku Suwawa adalah kelompok etnis tertua di semenanjung Gorontalo dan salah satu yang tertua di Sulawesi. Mereka menggunakan bahasa Suwawa dalam percakapan sehari-hari, selain bahasa Gorontalo dan Indonesia.

Bahasa Suwawa ditulis dengan aksara Bonda dan menjadi identitas penting bagi suku ini. Meskipun bahasa ini terancam punah, upaya pelestarian terus dilakukan untuk menjaga warisan budaya suku Suwawa.

Kesimpulan

Kerajaan Suwawa meninggalkan warisan sejarah dan budaya yang kaya, termasuk artefak dan situs bersejarah. Kerajaan ini juga dikenal sebagai “Tiyombu” atau leluhur dari kerajaan-kerajaan lain di Gorontalo, menunjukkan peran pentingnya dalam membentuk sejarah wilayah tersebut.

Pemahaman tentang sejarah dan budaya Kerajaan Suwawa memberikan wawasan tentang akar peradaban Gorontalo dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakatnya. Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi informasi viral terupdate lainnya hanya di ZONA INDONESIA.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari nusantara62.com
  2. Gambar Kedua dari youtube.com/@blognateyatv