​​Benteng Belgica merupakan destinasi sejarah penting yang terletak di Pulau Naira, Maluku, dan menjadi saksi bisu perdagangan rempah-rempah di Nusantara​.

Benteng-Belgica,-Destinasi-Sejarah-yang-Wajib-Dikunjungi-di-Maluku

​Benteng ini menawarkan kombinasi sempurna antara keindahan alam dan nilai sejarah yang kuat, menjadikannya wajib dikunjungi bagi para wisatawan yang ingin mendalami sejarah dan budaya.

Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya tentang seputaran ZONA INDONESIA.

tebak skor hadiah pulsabanner-free-jersey-timnas

Menguak Jejak Sejarah Benteng Belgica

Benteng Belgica, atau Fort Belgica, merupakan saksi sejarah persaingan kekuatan kolonial di Maluku dalam memonopoli perdagangan rempah. Benteng ini awalnya dibangun oleh Portugis pada abad ke-16 dengan nama Fortaleza de Sao Pedro. Setelah itu, VOC membangun kembali benteng ini pada 4 September 1611 atas perintah Gubernur Jenderal Pieter Both untuk melindungi monopoli perdagangan pala.

Selama berabad-abad, Benteng Belgica mengalami beberapa renovasi besar. Pada 1669, Cornelis Speelman memimpin pembangunan ulang dengan biaya mencapai 309.802,15 Gulden dan menghabiskan 19 bulan untuk meratakan bukit demi fondasi yang kokoh. Tahun 1795, benteng dipugar kembali oleh Francois van Boeckholtz sebagai persiapan menghadapi serangan Inggris, yang akhirnya berhasil menguasai benteng pada 8 Maret 1796.

Hingga kini, Benteng Belgica tetap berdiri kokoh. Pada 2015, benteng ini resmi ditetapkan sebagai salah satu Cagar Budaya Indonesia. Keberadaannya menjadi pengingat penting tentang sejarah perdagangan rempah dunia dan perlawanan masyarakat lokal terhadap monopoli kolonial.

Arsitektur Megah dan Lokasi Strategis di Benteng Belgica

Benteng Belgica memiliki desain pentagon khas abad ke-17 dengan lima menara atau bastion di setiap sudutnya. Struktur ini dirancang untuk memberikan pandangan dan pertahanan maksimal ke segala arah. Benteng dibangun di atas Bukit Tabaleku, 30 meter di atas permukaan laut, memberikan kontrol penuh atas Pulau Banda Neira dan laut sekitarnya.

Dinding benteng terbuat dari batu bata merah tebal yang kuat, dilengkapi benteng luar segi lima rendah dan benteng dalam lebih tinggi dengan menara bundar di setiap sudut. Di dalamnya terdapat ruang penyimpanan senjata, ruang komando, tempat tinggal tentara, dan mampu menampung sekitar 400 personel.

Letak strategis benteng memungkinkan pengawasan pergerakan kapal dan pertahanan optimal terhadap musuh. Arsitekturnya yang megah menjadi kombinasi unik antara fungsi militer dan estetika kolonial, menjadikannya ikon sejarah yang menarik bagi wisatawan.

Baca Juga: Wadi Hidangan Tradisional Dayak dengan Sejarah dan Cita Rasa Unik

Daya Tarik Wisata dan Aktivitas Menarik

Daya-Tarik-Wisata-dan-Aktivitas-Menarik

Saat ini, Benteng Belgica menjadi destinasi wisata sejarah populer di Banda Neira. Wisatawan tertarik pada arsitektur megah, pemandangan laut yang spektakuler, serta nilai sejarah yang tinggi. Dari puncak benteng, pengunjung dapat menikmati panorama Pulau Gunung Api, laut biru, dan hamparan hijau pulau-pulau sekitar. Matahari terbit dan terbenam dari benteng ini dianggap salah satu yang terbaik di Maluku.

Beberapa aktivitas menarik di benteng antara lain menjelajahi lorong-lorong pertahanan, menara pengawas, dan ruang komando untuk mempelajari strategi VOC serta kisah perjuangan masyarakat Banda. Fotografi menjadi favorit pengunjung karena arsitektur dan pemandangan alam yang menawan.

Wisatawan juga dapat menyewa pemandu lokal untuk mendalami sejarah benteng dan menggabungkan kunjungan dengan tur sejarah lain di Banda Neira, seperti Benteng Nassau dan Rumah Budaya Banda. Hal ini memberikan pengalaman yang lebih lengkap dan memuaskan bagi pencinta sejarah.

Aksesibilitas dan Informasi Penting

Untuk mencapai Benteng Belgica, wisatawan harus terbang ke Bandara Sultan Babullah, Ternate, lalu melanjutkan perjalanan dengan kapal ke Banda Neira. Dari pelabuhan, benteng hanya berjarak sekitar 500 meter dan dapat ditempuh dengan berjalan kaki menanjak atau naik ojek lokal.

Benteng buka setiap hari pukul 08.00–17.00 WIT dengan tiket masuk sekitar Rp20.000. Waktu terbaik untuk berkunjung adalah saat musim kemarau (Mei–Oktober) agar cuaca cerah dan perjalanan nyaman. Sepatu nyaman dan kamera sangat direkomendasikan untuk menikmati pengalaman penuh.

Sebagai situs bersejarah, Benteng Belgica dirawat oleh pemerintah dan masyarakat setempat. Infrastruktur pendukung, seperti jalan setapak dan papan informasi, memudahkan wisatawan untuk memahami sejarah dan menikmati kunjungan. Benteng ini menjadi perjalanan melintasi waktu yang tak terlupakan.

Simak dan ikuti terus informasi terlengkap tentang ZONA INDONESIA yang akan kami berikan terupdate di setiap harinya.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari idntimes.com
  2. Gambar Kedua dari lemon8-app.com