Candi Muara Takus adalah salah satu situs warisan budaya penting di Riau, Sumatera, yang merupakan peninggalan Kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7 hingga ke-13 Masehi.

Sebagai candi Buddha tertua di Pulau Sumatera, lokasi ini menyajikan keindahan arsitektur batu bata khas yang unik dan kaya akan nilai sejarah. Candi Muara Takus ini menjadi saksi sejarah yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini melalui jejak agama dan kebudayaan Buddha.
Berikut ini ZONA INDONESIA akan mengupas sisi sejarah, arsitektur, filosofi, dan daya tarik wisata dari Candi Muara Takus yang menarik untuk diketahui.
Sejarah Dan Makna Candi Muara Takus
Candi Muara Takus diperkirakan dibangun sebagai pusat penyebaran agama Buddha pada masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya. Letaknya strategis dekat Sungai Kampar di Kabupaten Kampar, Riau, mendukung fungsi candi sebagai pusat keagamaan dan perdagangan. Nama “Muara Takus” diduga berasal dari gabungan kata dalam bahasa Tionghoa yang berarti “candi tua besar di muara sungai.”
Penemuan candi ini kembali dilakukan pada abad ke-19 oleh arkeolog Belanda, selepas sebelumnya tertutup hutan dan vegetasi lebat. Kini, Candi Muara Takus telah dilestarikan sebagai situs cagar budaya yang menarik wisatawan dan peneliti sejarah. Keberadaan candi ini menguatkan bukti bahwa Kerajaan Sriwijaya memiliki pengaruh luas di Asia Tenggara.
Selain sebagai situs keagamaan, candi ini juga menyimpan fungsi spiritual sebagai pusat meditasi dan ritual Buddha Mahayana. Kompleks candi ini menjadi simbol keberadaan agama Buddha yang harmonis di nusantara sejak masa lampau.
Arsitektur Unik Dan Kompleks Bangunan
Candi Muara Takus terdiri dari beberapa bangunan utama seperti Candi Tua, Candi Bungsu, Stupa Mahligai, dan Palangka. Bangunan paling mencolok adalah Stupa Mahligai yang terbagi menjadi tiga bagian; kaki, badan, dan atap, dengan bentuk stupa silindris berornamen kelopak bunga yang indah. Desain stupa ini memiliki kemiripan dengan candi Buddha di Myanmar.
Bangunan candi ini terbuat dari batu bata merah dan batu sungai yang berbeda dari kebanyakan candi di Jawa yang menggunakan batu andesit. Pada keempat sudut pondasi Stupa Mahligai pernah berdiri arca singa yang signifikan dalam budaya Buddha sebagai pelindung.
Kompleks candi dilengkapi dengan tembok besar sebagai pelindung sekaligus memberikan nilai estetika dan kebesaran. Ornamen lotus ganda menghiasi alas stupa yang merepresentasikan kemurnian dan pencerahan dalam ajaran Buddha.
Baca Juga: Candi Plaosan, Keindahan Dan Makna Candi Kembar Di Jawa Tengah
Fungsi Religius Dan Peran Kultur

Candi Muara Takus berperan sebagai pusat ibadah dan tempat penyimpanan relik suci yang penting bagi penganut Buddha Mahayana. Bentuk stupa dan arsitektur simbolis lainnya menunjukkan kedalaman spiritual dan filosofi yang dianut oleh para pengikutnya.
Selain fungsi keagamaan, candi ini juga merupakan pusat kegiatan budaya dan pendidikan spiritual pada masa Sriwijaya. Candi ini menjadi tempat berkumpulnya para biksu dan praktisi Buddha yang menyebarkan ajaran serta melaksanakan meditasi.
Candi ini tetap menjadi objek penting dalam pelestarian seni dan budaya, sekaligus sumber inspirasi bagi penelitian sejarah dan arkeologi di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara. Keberadaannya memperkaya khazanah warisan dunia yang harus dijaga.
Pelestarian Dan Potensi Wisata Edukatif
Saat ini, Candi Muara Takus telah dikelola sebagai situs wisata edukatif yang mengajak pengunjung belajar sejarah dan budaya Buddha. Letaknya yang mudah dijangkau dari Pekanbaru menjadikan candi ini destinasi favorit para wisatawan lokal dan asing.
Upaya pelestarian terus dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat setempat untuk menjaga keaslian struktur candi dan mencegah kerusakan akibat cuaca dan aktivitas manusia. Pengunjung diingatkan untuk menjaga kebersihan serta menghormati nilai-nilai religius yang ada.
Dengan pendekatan wisata edukasi, Candi Muara Takus juga menjadi sarana meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga warisan budaya. Pendidikan tentang sejarah candi dan Kerajaan Sriwijaya memberikan nilai tambah bagi generasi muda Indonesia.
Manfaatkan juga waktu Anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi informasi terupdate lainnya hanya di ZONA INDONESIA.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari liputan6.com
- Gambar Kedua dari disparbud.kamparkab.go.id