​​Candi Muara Takus merupakan situs candi tertua di Sumatra, menjadi satu-satunya peninggalan sejarah berbentuk candi di Riau yang bercorak Buddha​.

Candi-Muara-Takus,-Warisan-Sriwijaya-yang-Menakjubkan-di-Riau

Candi ini diyakini sebagai warisan peradaban Buddha dari masa Kerajaan Sriwijaya dan memiliki nilai sejarah, budaya, serta spiritual yang tinggi. Dibawah ini Anda bisa menemukan berbagai informasi menarik dan terbaru seputar ZONA INDONESIA.

tebak skor hadiah pulsabanner-free-jersey-timnas

Sejarah dan Lokasi Candi Muara Takus

Candi Muara Takus adalah situs candi Buddha yang terletak di desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto, Kabupaten Kampar, Riau. Jaraknya sekitar 135 kilometer dari Kota Pekanbaru dan dapat ditempuh melalui perjalanan darat menuju Bukittinggi, kemudian ke Muara Mahat. Candi ini diperkirakan dibangun antara abad ke-4 hingga abad ke-11 Masehi.

Nama “Muara Takus” berasal dari anak sungai di sekitar kompleks candi. Situs ini memiliki nilai sejarah yang tinggi karena menjadi salah satu pusat kebudayaan Buddha di wilayah Sumatera. UNESCO juga mengakui Candi Muara Takus sebagai salah satu warisan dunia, menegaskan pentingnya pelestarian dan penelitian lebih lanjut.

Candi ini mencerminkan percampuran pengaruh budaya India dan Asia Tenggara. Keberadaannya menjadi bukti perkembangan agama Buddha Mahayana di Sumatera pada masa lampau. Selain sebagai tempat ibadah, Candi Muara Takus juga menjadi pusat kegiatan sosial dan budaya masyarakat setempat.

Arsitektur dan Keunikan Bangunan

Candi Muara Takus memiliki arsitektur yang berbeda dari candi-candi Jawa. Bangunan ini dibangun menggunakan batu bata, batu sungai, dan batu pasir. Batu bata yang digunakan berkualitas tinggi karena tanah liat disaring hingga murni, ditambah sekam untuk memperkuat struktur.

Teknik pembangunan menggunakan sistem kosod, yaitu menggosok bata basah dengan bata lain, mirip dengan metode yang ditemukan di Jawa Timur dan Bali. Kompleks candi dikelilingi tembok batu putih berukuran 74 x 74 meter dan tembok tanah 1,5 x 1,5 kilometer hingga tepi Sungai Kampar Kanan.

Beberapa bangunan utama di kompleks ini meliputi Candi Sulung (Candi Tua), Candi Bungsu, Stupa Mahligai, dan Candi Palangka. Stupa di candi ini memiliki kemiripan dengan stupa di Myanmar, Vietnam, Sri Lanka, dan India pada periode Ashoka, menunjukkan keterkaitan budaya Buddha di Asia.

Baca Juga: Menyelami Sejarah Dan Keindahan Candi Singasari

Bagian-Bagian Candi Muara Takus

Bagian-Bagian-Candi-Muara-Takus

Candi Mahligai merupakan bangunan paling utuh di kompleks ini, terdiri dari kaki, badan, dan atap. Fondasinya berbentuk persegi panjang dengan 28 sisi, dihiasi ornamen lotus ganda. Di atas fondasi berdiri menara silindrik berbentuk kelopak bunga, dan di keempat sudut terdapat arca singa dari batu andesit.

Candi Sulung atau Candi Tua adalah bangunan terbesar, dengan fondasi 31,65 m x 20,20 m dan 36 sisi. Tangga utama dihiasi arca singa, dan bagian atas dulunya berbentuk bundar. Tempat ini tidak memiliki ruang kosong di dalam, dibuat dari bata dan batu pasir untuk sudut bangunan.

Candi Bungsu dan Candi Palangka memiliki ukuran lebih kecil, dengan bentuk yang unik, berdiri di sebelah barat Candi Mahligai dengan stupa kecil di sekitarnya. Candi Palangka terletak di sisi timur Stupa Mahligai dan diduga berfungsi sebagai altar. Setiap bangunan menunjukkan tahap pembangunan bertahap dan teknik konstruksi yang canggih.

Daya Tarik Wisata dan Filosofi Candi Muara

Candi Muara Takus menarik pengunjung karena arsitekturnya yang unik dan panorama sekitarnya. Stupa dihiasi ornamen roda dan kepala singa, menyerupai Candi Kalasan di Jawa. Lingkungan sekitar ditata dengan rumput rapi dan pepohonan rindang, menciptakan suasana asri dan menenangkan.

Secara filosofis, patung singa melambangkan kebaikan yang mengalahkan kejahatan. Dalam ajaran Buddha, singa mewakili Sang Buddha dan ajarannya diibaratkan sebagai “suara keras” (simhanada). Penempatan patung bertujuan menjaga bangunan suci dari pengaruh jahat.

Candi ini beroperasi setiap hari dari pukul 08.00 hingga 18.00 WIB. Pengunjung dapat menikmati nilai sejarah, keindahan arsitektur, dan suasana spiritual sekaligus belajar tentang kebudayaan Buddha Mahayana di Sumatera.

Simak dan ikuti terus informasi terlengkap tentang ZONA INDONESIA yang akan kami berikan terupdate di setiap harinya.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari wikipedia.org
  2. Gambar Kedua dari 1001indonesia.net