Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari detik.com
- Gambar Kedua dari jogjaprov.go.id
Candi Banyunibo di Yogyakarta memancarkan pesona sejarah dan keindahan alam yang menawan, menjadikannya destinasi yang patut dikunjungi wisatawan.
Candi bercorak Buddha ini, diperkirakan dibangun sekitar abad ke-9 pada masa Kerajaan Mataram Kuno, menawarkan arsitektur yang kaya ornamen dan relief-relief detail yang menceritakan kisah kebudayaan di masa lampau.
Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya tentang seputaran ZONA INDONESIA.
Candi Banyunibo merupakan salah satu peninggalan bercorak Buddha yang dibangun pada abad ke-9 Masehi, pada masa kejayaan Kerajaan Mataram Kuno. Candi ini terletak di Dusun Cepit, Desa Bokoharjo, Prambanan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Letaknya tidak jauh dari Candi Ratu Boko dan Candi Ijo, yang menunjukkan bahwa kawasan ini dulunya merupakan pusat keagamaan penting di masa lampau.
Ketika pertama kali ditemukan, Candi Banyunibo berada dalam kondisi runtuh dan tidak utuh. Proses pemugaran serta penelitian terhadap candi ini dimulai pada tahun 1940-an oleh arkeolog Indonesia. Sejak saat itu, Candi Banyunibo perlahan direstorasi hingga kini menjadi salah satu destinasi sejarah yang menawan dan edukatif.
Bangunan candi ini menampilkan kekayaan seni ukir yang menakjubkan. Hampir setiap sisi dindingnya dihiasi relief dan ornamen khas agama Buddha. Di bagian puncak terdapat sebuah stupa yang menjadi simbol utama ajaran Buddha. Relief menarik di dinding candi menggambarkan tumbuhan yang tumbuh dari pot bunga, sosok Wisrawana atau Kuwera yang perutnya besar, serta Dewi Hariti dewi kesuburan yang dihormati dalam ajaran Buddha.
Selain nilai sejarahnya, Candi Banyunibo juga menawarkan keindahan alam yang menenangkan. Candi ini berdiri di tengah hamparan sawah hijau dan perbukitan kecil yang menambah pesona alami sekitarnya. Suasana di sini terasa tenang dan jauh dari keramaian, sangat cocok bagi pengunjung yang ingin mencari kedamaian dan udara segar.
Pemandangan dari area candi sungguh memukau. Dari jendela dan bilik di sisi selatan candi, pengunjung dapat menikmati panorama persawahan yang luas dan pepohonan yang rindang. Candi ini juga menjadi tempat favorit bagi pecinta fotografi, karena perpaduan antara bangunan kuno dan lanskap hijau menciptakan suasana yang artistik.
Udara di sekitar Candi Banyunibo masih terasa sejuk dan alami. Pengunjung sering datang untuk sekadar bersantai di area rerumputan sambil menikmati suasana pedesaan Yogyakarta yang masih asri. Keindahan alam ini membuat kunjungan ke Candi Banyunibo terasa lebih dari sekadar wisata sejarah, tetapi juga wisata relaksasi.
Baca Juga: Pantai Cidora Garut, Keindahan Tersembunyi di Pesisir Selatan
Ukuran Candi Banyunibo memang tidak besar, namun daya tariknya justru terletak pada kesederhanaan dan keunikannya. Nama “Banyunibo” berasal dari bahasa Jawa yang berarti “air menetes” atau “air jatuh”, meskipun di sekitar lokasi tidak ditemukan sumber air. Nama ini menambah kesan mistis dan simbolis dari candi tersebut.
Candi ini dikenal masyarakat sekitar sebagai “Si Sebatang Kara Banyunibo” karena letaknya yang terpencil dan tidak berdekatan dengan candi lain. Meskipun demikian, posisinya yang tersembunyi di antara sawah dan perbukitan justru memberikan pesona tersendiri bagi para pengunjung yang ingin menikmati suasana sunyi dan damai.
Di sekeliling candi utama, dahulu terdapat enam candi perwara berbentuk stupa kecil di sisi selatan dan timur. Sayangnya, sebagian besar sudah aus karena terbuat dari batu putih yang mudah rapuh. Meskipun begitu, sisa-sisa struktur tersebut tetap memperkuat nilai historis dan arsitektural Candi Banyunibo sebagai lambang harmoni antara manusia, alam, dan spiritualitas.
Candi Banyunibo tergolong mudah dijangkau dari pusat kota Yogyakarta. Pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum menuju Prambanan, kemudian melanjutkan perjalanan sekitar 15 menit menuju Desa Bokoharjo. Meskipun tidak seramai Candi Prambanan, kawasan ini tetap nyaman dan bersih.
Harga tiket masuk Candi Banyunibo sangat terjangkau, yakni Rp5.000 per orang. Biaya parkir motor sebesar Rp2.000 dan untuk mobil Rp5.000. Dengan harga yang ramah di kantong, wisatawan sudah bisa menikmati keindahan sejarah dan panorama yang menenangkan.
Fasilitas di sekitar candi cukup lengkap untuk ukuran destinasi kecil. Tersedia area parkir luas, gazebo untuk beristirahat, toilet umum, serta beberapa pedagang makanan ringan di sekitar lokasi. Kesederhanaannya justru menjadi daya tarik tersendiri, menjadikan Candi Banyunibo sebagai tempat wisata budaya yang menenangkan dan sarat makna.
Simak dan ikuti terus informasi terlengkap tentang ZONA INDONESIA yang akan kami berikan terupdate di setiap harinya.
Sumber Informasi Gambar: