Sebuah video yang memperlihatkan seekor burung enggang dalam kondisi mulut dilakban di Samarinda. Petugas pemadam kebakaran (Damkar) Samarinda segera turun tangan mengevakuasi burung tersebut.
Kejadian ini memicu keprihatinan warganet terhadap perlindungan satwa liar. Burung enggang, yang merupakan satwa dilindungi, diduga menjadi korban tindakan tidak bertanggung jawab. Setelah dievakuasi, burung enggang tersebut mendapatkan perawatan intensif dari pihak berwenang. Kasus ini menjadi pengingat pentingnya kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap kelestarian alam dan perlindungan satwa liar.
Dibawah ini ZONA INDONESIA akan memberikan informasi terkait viral burung enggang kondisi mulut dilakban, Damkar Samarinda evakuasi.
Penemuan Burung Enggang yang Memprihatinkan
Burung enggang, atau rangkong, yang merupakan burung khas Kalimantan dan dilindungi, ditemukan di atap genteng warga Samarinda dalam kondisi yang memprihatinkan. Paruhnya tampak terikat lakban, menyebabkan hewan tersebut kesulitan untuk makan dan minum. Video yang beredar di media sosial menunjukkan burung tersebut berusaha melepaskan lakban dari mulutnya. Lokasi penemuan burung enggang ini berada di Jalan Tengku Umar, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda.
Respons Cepat Damkar Samarinda
Setelah video penemuan burung enggang itu viral, Disdamkar Samarinda dengan cepat merespons dan mendatangi lokasi untuk melakukan evakuasi. Komandan Regu 3 Posko 3 Damkar Samarinda, Muhammad Syuhut, menjelaskan bahwa timnya segera menuju lokasi setelah menerima laporan. Setibanya di sana, petugas mendapati bahwa burung tersebut sudah diamankan oleh warga sekitar. “Tadi siang setelah kami dapat laporan dari Puskom langsung ke sana evakuasi, kondisinya saat itu masih dilakban mulutnya tapi sudah tidak di genteng karena sudah diamankan warga sekitar di rumahnya,” ucap Syuhut.
Baca Juga: Benteng Vredeburg: Wisata Bersejarah di Yogyakarta
Kondisi Burung Saat Dievakuasi
Syuhut menjelaskan kondisi burung enggang saat dievakuasi. Diduga, burung tersebut sudah tidak makan selama tiga hari karena mulutnya terikat lakban. Petugas Damkar langsung memberikan makanan berupa nasi dan pepaya kepada burung tersebut setibanya di posko. “Jadi dia diperkirakan sudah tiga hari enggak makan karena mulutnya dilakban, jadi sesampainya di posko langsung kita kasi makan nasi sama pepaya,” jelasnya.
Langkah Selanjutnya dan Penyerahan ke BKSDA
Burung enggang tersebut kini berada di Posko Damkar Samarinda. Rencananya, burung tersebut akan diserahkan kepada BKSDA Kaltim (Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Timur) untuk pengecekan kesehatan lebih lanjut. “Rencananya malam ini dari BKSDA akan membawa burung ini, karena kita tau burung ini sangat langkah dan dilindungi,” pungkas Syuhut. Pihak berwenang akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan kondisi burung enggang tersebut dan mengambil langkah-langkah konservasi yang diperlukan.
Investigasi dan Perlindungan Satwa
Pihak terkait akan melakukan investigasi lebih lanjut mengenai kasus ini. Belum diketahui penyebab pasti mengapa burung enggang tersebut bisa berada di atap rumah warga dengan kondisi mulut dilakban, serta siapa pelaku yang tega melakukan tindakan tersebut. Kasus ini menyoroti pentingnya perlindungan terhadap satwa liar, terutama spesies yang dilindungi seperti burung enggang, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah tindakan yang merugikan satwa liar.
Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca informasi ini, semoga informasi yang diberikan bermanfaat. Jangan ragu datang kembali untuk mengetahui lebih banyak lagi informasi viral yang ada di ZONA INDONESIA.
Sumber Gambar:
- Gambar Pertama dari detik.com
- Gambar Kedua dari detik.com