Kompleks Candi Ratu Boko di Desa Bokoharjo, Prambanan, Sleman, menyajikan perpaduan sejarah, arsitektur megah, serta legenda rakyat yang memikat hati.

Berdiri di atas bukit, situs Candi Ratu Boko ini menjadi saksi kejayaan Kerajaan Mataram Kuno dan memikat wisatawan berkat pemandangan menakjubkan serta keanggunan bangunannya. Berikut ini ZONA INDONESIA akan jelajahi lebih dekat pesona dan cerita di balik kemegahan Ratu Boko.
Sejarah Berdirinya Candi Ratu Boko
Candi Ratu Boko dibangun pada abad ke-8 Masehi, pada masa pemerintahan Wangsa Syailendra dari Kerajaan Mataram Kuno. Prasasti Abhayagiriwihara tahun 792 M menyebutkan peranan Rakai Panangkaran sebagai pendiri kompleks ini. Awalnya, situs ini adalah biara Buddha yang kemudian dialihfungsikan menjadi istana pada era Hindu.
Transformasi fungsional Candi Ratu Boko menunjukkan akulturasi budaya Hindu dan Buddha yang harmonis dan saling melengkapi. Situs ini kemudian berkembang menjadi pusat kegiatan spiritual, sosial, dan pemerintahan, memperlihatkan dinamika sejarah yang kaya dan kompleks pada masa lampau di Jawa Tengah.
Penemuan pertama Candi Ratu Boko oleh arkeolog Belanda pada abad ke-18 membuka jalan penelitian sejarah dan arsitektur istana kuno Jawa. Hingga kini, kompleks ini menjadi objek studi penting arkeologi Indonesia.
Struktur Arsitektur Dan Keunikan Bangunan
Kompleks Candi Ratu Boko meliputi berbagai bangunan: gerbang utama, pendapa, paseban, keputren, serta kolam-kolam pemandian yang memukau. Gerbang paduraksa bermotif klasik dan Pendapa Agung adalah ikon utamanya. Bangunan lain, seperti goa, sumur suci, dan pagar pertahanan, menambah lengkap situs istana ini.
Struktur candi memadukan keindahan arsitektur Hindu-Buddha dengan tata letak simetri yang melambangkan keharmonisan spiritual dan kerajaan. Batu-batu besar dipahat dan disusun presisi, menunjukkan keterampilan luar biasa para pengerajin zaman dahulu.
Keindahan arsitektur Ratu Boko, ditambah letaknya di atas bukit setinggi 196 meter dari permukaan laut, menghadirkan panorama dramatis menghadap Candi Prambanan dan Gunung Merapi, yang selalu memukau dan meninggalkan kesan mendalam bagi setiap pengunjung.
Baca Juga: Candi Pawon, Permata Sejarah Mempesona Di Tengah Keagungan Borobudur
Legenda Dan Cerita Rakyat di Balik Ratu Boko

Nama Ratu Boko melekat pada legenda tokoh ayah Loro Jonggrang dalam mitos Prambanan. Kisah kerajaan, cinta, dan kutukan menambah nuansa mistis di kawasan bersejarah ini. Setiap sudut kompleks seolah menyimpan cerita masa lampau yang penuh teka-teki.
Selain legenda, masyarakat sekitar percaya bahwa Candi Ratu Boko memiliki energi spiritual kuat, menjadikannya lokasi populer untuk meditasi dan refleksi. Cerita tentang terowongan bawah tanah serta sumur magis beredar turun-temurun dan menjadi daya tarik tersendiri.
Beragam versi cerita rakyat, legenda lokal, dan hasil penelitian sejarah berpadu harmonis, menjadikan Ratu Boko sebagai destinasi unik yang mengundang imajinasi, rasa ingin tahu, serta kekaguman setiap pengunjung yang datang.
Wisata Budaya Dan Daya Tarik Masa Kini
Kini, kompleks Candi Ratu Boko menjadi salah satu tujuan wisata budaya utama Yogyakarta. Atraksi utamanya ialah spot sunset dari halaman utama yang menawarkan pemandangan langit senja dan siluet candi berpadu indah.
Fasilitas penunjang bagi wisatawan cukup lengkap, mulai dari akses jalan, tempat parkir, pusat informasi, hingga area pemandian serta taman terbuka. Wisatawan dapat menjelajah setiap sudut istana, belajar sejarah, atau sekadar menikmati udara segar khas perbukitan.
Perpaduan sejarah, arsitektur, legenda, dan keindahan alam membuktikan bahwa Ratu Boko bukan hanya peninggalan masa lalu, tetapi semakin hidup sebagai destinasi wisata budaya modern yang edukatif, menarik, dan memikat hati para pengunjung.
Manfaatkan juga waktu Anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi informasi terupdate lainnya hanya di ZONA INDONESIA.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari orami.co.id
- Gambar Kedua dari traveloka.com