Sumber Informasi Gambar:
Pura Agung Besakih adalah salah satu situs keagamaan paling penting dan paling terkenal di Bali, Indonesia.
Terletak di lereng Gunung Agung yang menjulang tinggi, pura ini tidak hanya memiliki makna spiritual yang mendalam. Tetapi juga kaya akan sejarah dan budaya yang telah membentuk identitas Bali selama berabad-abad. Sebagai pusat spiritual Hindu Bali, Pura Besakih menjadi tempat peribadatan yang dihormati oleh umat Hindu di Bali dan merupakan simbol penting dalam kehidupan keagamaan, budaya, serta adat istiadat masyarakat Bali.
Sejarah Pura Agung Besakih
Pura Agung Besakih memiliki sejarah panjang yang dapat ditelusuri hingga lebih dari seribu tahun yang lalu. Meskipun asal-usul pasti pendiriannya masih menjadi misteri, diyakini bahwa pura ini telah ada sejak abad ke-8 atau ke-9, pada masa pemerintahan Raja Sri Kesari Warmadewa yang memerintah Bali pada abad ke-10. Beberapa ahli sejarah mencatat bahwa Pura Besakih dibangun sebagai pusat peribadatan untuk memuja Tuhan dalam bentuk Trimurti, yaitu Brahma (Pencipta), Wisnu (Pemelihara), dan Siwa (Pemusnah).
Salah satu alasan mengapa Pura Besakih sangat dihormati adalah karena kedudukannya sebagai tempat persembahyangan yang penting di Bali. Masyarakat Bali mempercayai bahwa Pura Besakih adalah tempat suci yang menjadi penghubung antara dunia manusia dan dunia para dewa. Pura ini juga berfungsi sebagai pusat dari seluruh sistem keagamaan Hindu Bali, yang memiliki berbagai macam upacara dan ritual yang berhubungan dengan siklus kehidupan manusia, alam semesta, dan hubungan dengan Tuhan.
Letak dan Keindahan Alam Sekitar Pura Besakih
Pura Agung Besakih terletak di kaki Gunung Agung, gunung tertinggi di Bali dengan ketinggian sekitar 3.031 meter di atas permukaan laut. Gunung Agung dianggap sebagai gunung suci oleh umat Hindu Bali, karena diyakini sebagai tempat tinggalnya para dewa.
Dengan latar belakang gunung yang menjulang tinggi dan dikelilingi oleh pemandangan alam yang menakjubkan. Pura Besakih menjadi tempat yang sangat sakral dan memiliki keindahan alam yang luar biasa. Keindahan ini juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang datang. Baik yang ingin berziarah maupun mereka yang ingin menikmati pesona alam Bali.
Letaknya yang berada di lereng Gunung Agung memberikan kesan yang sangat dramatis dan memukau. Ketika mengunjungi Pura Besakih, pengunjung akan disuguhi pemandangan alam yang hijau, udara yang segar, dan suara alam yang menenangkan. Pura ini dikelilingi oleh area pertanian subur dengan terasering sawah yang luas dan desa-desa yang menyimpan kearifan lokal Bali.
Pemandangan ini semakin memukau pada saat matahari terbit atau terbenam. Ketika cahaya matahari menerangi pura dan gunung di latar belakang, menciptakan nuansa mistis yang mengesankan.
Baca Juga:
Struktur dan Kompleks Pura Agung Besakih
Tempat ini bukan hanya satu pura, melainkan sebuah kompleks besar yang terdiri dari lebih dari 30 pura yang tersebar di sepanjang lereng Gunung Agung. Pura Besakih merupakan pusat dari beberapa pura yang lebih kecil yang masing-masing memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda. Pura ini terbagi menjadi tiga tingkat, dengan setiap tingkat memiliki arti dan fungsi yang mendalam.
-
Pura Penataran Agung: Pura Penataran Agung adalah pura utama dalam kompleks Pura Besakih. Pura ini terletak di bagian bawah kompleks dan merupakan pusat dari segala aktivitas keagamaan di Pura Besakih. Di sini, umat Hindu Bali melakukan upacara-upacara besar. Termasuk upacara pengabdian kepada Tuhan. Pura Penataran Agung juga memiliki sebuah mandala atau pelataran besar yang digunakan untuk tempat persembahyangan.
-
Pura Kiduling Kreteg: Pura Kiduling Kreteg terletak lebih tinggi dan lebih dekat dengan Gunung Agung. Pura ini dianggap sebagai tempat suci yang digunakan untuk memuja dewa-dewa penguasa alam semesta. Di sinilah umat Hindu Bali memanjatkan doa dan harapan kepada para dewa untuk kesejahteraan dan keselamatan.
-
Pura Batu Madeg: Pura Batu Madeg terletak di titik tertinggi dalam kompleks ini dan merupakan tempat pemujaan untuk Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa. Pura ini memiliki nilai spiritual yang sangat tinggi karena berada di dekat puncak Gunung Agung. Pura Batu Madeg juga dikenal dengan simbolisme kekuatan alam dan merupakan tempat untuk melakukan kontemplasi dan meditasi.
Keberadaan banyak pura di kompleks ini menunjukkan pentingnya Pura Agung Besakih sebagai pusat spiritual yang menghubungkan umat manusia dengan alam dan para dewa. Setiap pura dalam kompleks Besakih memiliki fungsi khusus yang berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan, seperti kehidupan sosial, budaya, dan spiritual masyarakat Bali.
Upacara Ritual di Pura Besakih
Pura Besakih adalah tempat yang digunakan untuk berbagai upacara agama Hindu yang sangat sakral dan penting. Salah satu upacara terbesar yang dilaksanakan di Pura Besakih adalah Upacara Eka Dasa Rudra, yang merupakan upacara pemujaan kepada Tuhan untuk memohon keselamatan dan keharmonisan bagi seluruh umat manusia. Upacara ini dilaksanakan setiap 10 tahun sekali, dengan melibatkan ribuan umat Hindu Bali yang datang dari seluruh Bali untuk berdoa bersama di Pura Besakih.
Selain itu, Pura Besakih juga menjadi tempat perayaan hari-hari suci Hindu, seperti Hari Raya Nyepi, Galungan, dan Kuningan, yang diperingati oleh umat Hindu Bali dengan melaksanakan berbagai upacara adat dan sembahyang di pura ini. Selama upacara tersebut, masyarakat Bali mempersembahkan sesajen berupa buah-buahan, bunga, dan dupa sebagai tanda penghormatan kepada Tuhan dan para dewa.
Ritual di Pura Besakih juga memiliki kaitan dengan proses kehidupan manusia, mulai dari kelahiran, perkawinan, hingga kematian. Setiap keluarga Hindu di Bali sering kali melakukan upacara di Pura Besakih untuk memohon restu dan berkat dari Tuhan dalam berbagai fase kehidupan mereka.