Candi Singasari adalah salah satu peninggalan sejarah penting dari Kerajaan Singasari yang berdiri pada abad ke-13 di Jawa Timur.

Terletak di Kabupaten Malang, candi Singasari ini menjadi saksi bisu kejayaan masa lalu sekaligus objek wisata budaya yang menarik banyak pengunjung. Dengan arsitektur khas dan nilai-nilai sejarah yang terkandung, Candi Singasari layak menjadi tujuan utama bagi pencinta sejarah dan budaya.
Artikel ZONA INDONESIA ini akan mengajak Anda mengenal lebih dalam sejarah, daya tarik dan aktivitas ke Candi Singasari.
Sejarah Dan Latar Belakang Candi Singasari
Candi Singasari dibangun sekitar tahun 1300-an sebagai tempat pemujaan raja-raja Singasari, khususnya Ken Arok dan Raja Anusapati. Kerajaan Singasari adalah salah satu cikal bakal Kerajaan Majapahit yang sangat terkenal di Indonesia. Candi berfungsi sebagai tempat pemujaan sekaligus simbol kekuasaan kerajaan.
Lokasinya yang berada di Desa Candirenggo, Singosari, Malang, menambah nilai historis karena di sekitar candi terdapat situs-situs lain yang berkaitan dengan kerajaan. Dalam catatan sejarah, Singasari dikenal sebagai kerajaan yang menyatukan berbagai wilayah di Jawa sebelum Majapahit mencapai puncak kejayaannya.
Pembangunan candi ini mengusung arsitektur khas Hindu-Buddha, dengan relief dan ornamen yang menggambarkan kisah-kisah epik dan ajaran moral. Hal tersebut menjadi bukti kuat adanya pengaruh budaya Hindu dan Buddha yang melekat dalam tradisi kerajaan Singasari.
Arsitektur Dan Keunikan Candi Singasari
Candi Singasari memiliki bentuk bangunan yang cukup sederhana namun sarat makna simbolis. Berbahan utama batu andesit, candi ini tersusun rapih dan mempertahankan keasliannya meski berumur ratusan tahun. Teras dan halaman candi dirancang untuk upacara keagamaan dan ritual kerajaan.
Salah satu ciri khas candi ini adalah relief yang menghiasi dinding dan kaki candi. Relief tersebut tidak hanya berfungsi sebagai dekorasi, tetapi juga bercerita tentang legenda dan sejarah kerajaan Singasari. Motif relief sering berkaitan dengan kisah-kisah Garuda, makhluk mitologi yang juga menjadi lambang kerajaan.
Keunikan lainnya adalah pondasi batu besar dengan ukiran halus yang memperlihatkan keahlian pembuat candi. Meskipun ukurannya tidak sebesar candi lain seperti Prambanan atau Borobudur, Candi Singasari memberikan kesan estetika yang kuat melalui keseimbangan bentuk dan detail ornamen anggun.
Baca Juga: Museum Radya Pustaka Surakarta, Menyelami Kekayaan Budaya Dan Sejarah Jawa
Aktivitas Wisata Dan Pengalaman Budaya di Candi Singasari

Pengunjung Candi Singasari tidak hanya bisa menikmati keindahan fisik bangunan, tetapi juga belajar banyak tentang sejarah kerajaan Singasari. Di lokasi candi, sering diadakan kegiatan wisata edukasi dan pemandu yang menjelaskan latar belakang sejarah secara detail. Ini membantu mengenalkan sejarah Indonesia secara langsung kepada pengunjung.
Selain itu, ada berbagai acara budaya dan ritual adat yang masih dilaksanakan di sekitar candi. Pengunjung bisa menyaksikan tarian tradisional serta karnaval seni yang menampilkan kebudayaan lokal Malang dan Jawa Timur. Acara tersebut memperkaya pengalaman wisata sekaligus memperlihatkan pelestarian budaya setempat.
Area sekitar candi juga menyediakan tempat foto yang menarik serta warung makanan tradisional yang menawarkan hidangan khas Jawa Timur. Ini semakin melengkapi destinasi wisata sebagai tempat yang menyenangkan untuk sekaligus belajar, bersantai, dan menikmati kuliner lokal yang autentik.
Pelestarian Dan Tantangan di Masa Depan Candi Singasari
Sebagai situs bersejarah, Candi Singasari menghadapi tantangan pelestarian agar tetap terjaga keaslian dan keberadaannya. Upaya pemerintah dan masyarakat setempat terus dilakukan, seperti perbaikan struktural dan proteksi dari kerusakan akibat faktor alam maupun manusia. Kegiatan ini penting agar candi tetap lestari untuk generasi berikutnya.
Peningkatan fasilitas dan aksesibilitas wisata juga menjadi fokus agar lebih banyak orang bisa mengunjungi dan menghargai warisan budaya ini. Namun, perlunya keseimbangan antara pengembangan wisata dan pelestarian tetap menjadi perhatian bersama. Terlalu banyak pengunjung tanpa pengelolaan baik dapat merusak situs bersejarah.
Kerjasama antara pemerintah, ahli sejarah, dan komunitas lokal menjadi kunci keberhasilan pelestarian. Pendidikan dan sosialisasi juga terus dilakukan agar masyarakat mengerti pentingnya menjaga warisan budaya. Dengan cara ini, Candi Singasari tidak hanya menjadi objek wisata, tapi juga sumber belajar dan kebanggaan.
Manfaatkan juga waktu Anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi informasi terupdate lainnya hanya di ZONA INDONESIA.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari id.wikipedia.org
- Gambar Kedua dari nativeindonesia.com