Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari idsejarah.net
- Gambar Kedua dari kompas.com
Candi Kidal, sebuah peninggalan bersejarah dari Kerajaan Singasari, adalah surga bagi para pencinta budaya dan sejarah.
Terletak di Desa Rejokidal, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, candi ini menawarkan pesona arsitektur dan mitologi yang kaya.
Berikut ini ZONA INDONESIA akan memberikan informasi menarik tentang menelusuri keagungan sejarah dan keindahan arsitektur Candi Kidal salah satu peninggalan Hindu tertua di Jawa Timur.
Candi Kidal adalah candi Hindu yang dibangun di bawah Dinasti Singhasari, sekitar 20 km timur Malang. Candi ini didirikan sekitar tahun 1248 Masehi untuk menghormati Raja Anusapati, raja kedua Singhasari yang memerintah 1227–1248. Tujuan pendirian candi adalah agar Anusapati mencapai kemuliaan sebagai Syiwa Mahadewa.
Berbeda dengan raja sebelumnya yang hanya membangun petirtaan atau pemandian, Anusapati mendirikan candi pemujaan. Oleh sebab itu, Candi Kidal dianggap sebagai candi pemujaan tertua di Jawa Timur. Keberadaan candi memberikan wawasan tentang budaya, agama, dan seni pada masa Singhasari.
Selain sebagai tempat pemujaan, candi ini juga menjadi simbol kekuasaan dan kebesaran kerajaan. Setiap detail relief dan arsitektur mencerminkan nilai religius dan estetika, menjadikannya destinasi menarik bagi wisata sejarah.
Candi Kidal dibangun dari batu andesit dengan perpaduan gaya Jawa Timur dan Jawa Tengah. Denahnya berbentuk bujur sangkar, dengan tangga masuk di sisi barat. Candi terdiri dari tiga bagian utama: kaki (Bhurloka), badan (Bwahloka), dan atap (Swahloka).
Bagian kaki candi besar dan tinggi, badan ramping, dan atap bertingkat tiga mengecil ke atas, menciptakan kesan vertikal yang khas. Dahulu setiap sudut atap dihiasi berlian kecil. Pahatan di kaki candi menampilkan motif bunga, sulur, dan patung singa yang menyangga candi di setiap sudut.
Detail arsitektur ini menunjukkan keterampilan pengerjaan batu pada masa itu, sekaligus menggabungkan simbol religius dan estetika. Harmoni desain menjadikan Candi Kidal salah satu candi Hindu terindah di Jawa Timur.
Baca Juga: Pesona Pulau Cinta Gorontalo: Surga Romantis Di Tengah Laut Sulawesi
Candi Kidal terkenal dengan relief Garudeya, menceritakan kisah mitologi Hindu tentang pembebasan. Cerita ini berkisah tentang Garudeya, putra Dewi Winata, yang berjuang membebaskan ibunya dari perbudakan akibat tipu muslihat Dewi Kadru.
Untuk membebaskan ibunya, Garudeya harus mendapatkan Tirta Amerta dari kayangan. Sebagai gantinya, ia menjadi tunggangan Dewa Wisnu. Relief Garudeya dibaca berlawanan arah jarum jam dari sisi selatan, membagi kisah menjadi tiga adegan.
Kisah ini mengajarkan nilai keberanian, kesetiaan, dan tekad untuk melawan ketidakadilan. Reliefnya menjadi simbol pendidikan moral sekaligus religius bagi pengunjung candi.
Candi Kidal dihiasi Kalamakara, kepala kala yang menyeramkan dengan mata melotot dan taring melengkung. Hiasan ini berfungsi sebagai pelindung candi dari roh jahat dan energi negatif.
Kalamakara ditempatkan di ambang bilik pintu dan relung kecil di kiri-kanan pintu. Ciri taring pada kepala kala menjadi khas candi Jawa Timur, menambah keunikan arsitektur.
Selain estetika, hiasan ini memiliki makna spiritual, menunjukkan perhatian pada simbol pelindung sekaligus menambah kesan sakral di Candi Kidal.
Candi Kidal terletak di pemukiman penduduk dengan suasana asri, banyak pohon besar, taman tertata, dan udara pedesaan yang tenang. Aksesnya mudah dari Malang, dengan fasilitas parkir memadai.
Candi umumnya buka setiap hari dari pagi hingga sore, dengan biaya masuk terjangkau. Pengunjung disarankan mempelajari sejarah Raja Anusapati dan Kerajaan Singhasari sebelum datang, agar pengalaman lebih bermakna.
Waktu ideal kunjungan adalah 1–2 jam. Menghormati situs, tidak menyentuh candi, dan mengawasi anak-anak sangat penting. Datang pagi atau sore hari juga memberi pencahayaan terbaik untuk fotografi dan menikmati suasana tenang.
Simak dan ikuti terus informasi terlengkap tentang ZONA INDONESIA yang akan kami berikan terupdate di setiap harinya.
Sumber Informasi Gambar: